Aksi Cepat Hendri Mob Tim Gagak Hitam Polres Padang Pariaman Saat Evakuasi Jenazah Ibu Hamil

  


Padang Pariaman – Hujan lebat yang mengguyur kawasan Sumatera Barat sejak beberapa hari terakhir kembali memunculkan kabar duka. Pada Jumat, 28 November 2025 sekitar pukul 17.00 WIB, warga Korong Kampung Tangah Anduring, Kecamatan 2x11 Kayutanam, dikejutkan oleh penemuan sesosok mayat perempuan yang diduga sedang mengandung, tersangkut pada tumpukan ranting kayu yang hanyut terbawa derasnya arus sungai.


Penemuan ini bermula ketika salah seorang warga melihat sosok tubuh manusia yang terjebak di antara kayu-kayu besar yang terseret banjir. Warga kemudian segera melaporkan temuan tersebut kepada aparat nagari, kepolisian, dan tim kebencanaan.




Evakuasi Penuh Tantangan: Arus Deras, Lokasi Berbahaya


Mendapat laporan tersebut, tim gabungan Polres Padang Pariaman, BPBD, Damkar, relawan SAR, aparat nagari, dan masyarakat setempat langsung menuju lokasi. Setibanya di tempat kejadian, petugas melihat kondisi jenazah berada tepat di tengah aliran sungai dengan arus yang sangat deras akibat banjir kiriman dari hulu.


Proses evakuasi berlangsung dramatis. Petugas harus turun langsung ke aliran sungai dengan menggunakan tali pengaman, helm keselamatan, serta peralatan air untuk memastikan jenazah tidak kembali terseret arus. Arus yang kuat serta licinnya bebatuan membuat proses evakuasi berlangsung sekitar 45 menit.


Dengan koordinasi yang matang, jenazah akhirnya berhasil dievakuasi dan dibawa ke tepi sungai. Setelah itu, jenazah langsung dibawa menggunakan ambulans menuju RSUD untuk pemeriksaan medis dan proses identifikasi resmi.




Warga Tidak Mengenali Jasad: Diduga Terbawa dari Lokasi Longsor Jembatan Kembar


Hingga pemeriksaan awal dilakukan, diketahui bahwa warga Korong Kampung Tangah Anduring tidak mengenali sosok jenazah tersebut. Tidak ada laporan warga hilang, dan tidak ada warga sekitar yang melaporkan kehilangan anggota keluarga.


Kondisi ini membuat tim gabungan bersama pihak kepolisian menduga kuat bahwa jenazah merupakan korban dari longsor besar di kawasan Jembatan Kembar Padang Panjang, yang terjadi tidak lama sebelum penemuan mayat tersebut. Longsor tersebut diketahui menyebabkan beberapa orang terseret arus sungai akibat material longsoran dan banjir yang menghantam permukiman serta badan jalan.


Arus sungai yang terhubung langsung dari lokasi longsor menuju daerah Kayutanam memungkinkan korban terbawa hingga puluhan kilometer. Kondisi tubuh korban yang diduga hamil semakin menambah duka atas tragedi ini.



Pihak Kepolisian Lakukan Penelusuran Menyeluruh


Tim Gabungan Polres Padang Pariaman menyampaikan bahwa mereka terus melakukan penelusuran di sepanjang aliran sungai untuk memastikan apakah masih ada korban lain yang terbawa banjir. Koordinasi intensif dilakukan bersama Polres Padang Panjang, BPBD, Basarnas, dan pemerintah nagari.


Polisi juga mengamankan lokasi temuan untuk mengumpulkan bukti tambahan, termasuk pakaian korban, benda yang menempel di tubuh, dan kondisi fisik jenazah untuk mendukung proses identifikasi.


“Tim kami terus melakukan patroli di sepanjang sungai. Jika ada temuan baru, segera akan kami informasikan dan tindaklanjuti,” ujar salah satu anggota tim gabungan.



Bencana Hidrometeorologi Melanda: Arus Sungai Menguat, Risiko Korban Meningkat


Sejak dua hari terakhir, hujan deras dengan intensitas tinggi melanda sebagian besar wilayah Sumatera Barat. Akibatnya, beberapa daerah termasuk Padang Panjang, Kayutanam, Lubuk Alung, dan Batang Anai mengalami banjir, longsor, dan galodo.


Material longsor bercampur air dari kawasan perbukitan menyebabkan arus sungai menguat dan membawa apa saja yang dilewatinya, termasuk batang kayu besar, lumpur, dan puing bangunan. Kondisi inilah yang memperkuat dugaan bahwa korban terbawa dari lokasi longsor menuju daerah temuan.


Pemerintah Nagari dan Aparat Imbau Warga Tingkatkan Kewaspadaan


Pemerintah Nagari Anduring, aparat Kecamatan 2x11 Kayutanam, dan tim kebencanaan mengimbau warga agar tetap waspada terhadap kondisi cuaca ekstrem. Warga diminta tidak beraktivitas terlalu dekat dengan sungai, jembatan, dan lereng perbukitan yang rawan longsor.


Masyarakat juga diimbau segera melaporkan bila melihat tanda-tanda keberadaan korban lain, seperti pakaian, benda pribadi, atau tubuh manusia yang hanyut terbawa arus.



Proses Identifikasi Menunggu Hasil Rumah Sakit


Hingga berita ini diturunkan, jenazah masih berada di RSUD. Petugas medis akan melakukan identifikasi lanjutan, termasuk pemeriksaan ciri-ciri fisik, usia kehamilan, serta koordinasi dengan laporan orang hilang dari berbagai wilayah yang terdampak bencana.


Pihak rumah sakit juga membuka ruang bagi masyarakat yang merasa kehilangan anggota keluarga untuk datang melakukan pencocokan data.(***)

Posting Komentar

0 Komentar